Selasa, 25 September 2012

Berbagi Cerita : Menebus Utang Sabtu, 22 Sep 2012

Heeeeiiiiii...

Duuhh..merasa bersalah meninggalkan blog ini terlalu lama. Tiga hari gak menulis, sekarang berasa punya utang dehh..hehhee

Hari Sabtu, 22 Sept 2012
Seperti yang saya tulis sebelumnya, hari jumat itu saya naik ke puncak. Maka sabtu pagi, saat saya membuka mata, saya masih di puncak, dengan segala pemandangannya yang indah, udaranya yang menyejukkan dan dengan kehadiran dia di kasur sebelah saya. Maka, "good morning" kali itu melayang dengan manisnya, tanpa bantuan sms, ym atau kecanggihan teknologi lain.

Weekend kali ini kliennya adalah mahasiswa UPH. Dan tugas saya? Cukup menemani si pimpinan programnya saja. Wong gak ada outboundnya, jadi sebenernya gak perlu fasilitator. Jadi yaaa...hanya pemanfaatan situasi dan waktu saja oleh dua orang yang ingin selalu bertemu tapi selalu punya banyak keterbatasan. #eaaaaa#.

Maka, ngobrol ngalor ngidul dan main kartu sama dia menjadi agenda hari sabtu itu.

Saya jadi ingat kata2 Widha, teman saya yang kuliah politik di UI dan pemikirannya oke menurut saya. Dia bilang : "...sesungguhnya aku tidak menginginkan laki-laki yang bertugas secara seremonial: mencari nafkah, pergi pagi-pulang malam, menjaga istri dan anak-anak, menambal genteng bocor, dan berkeluh kesah tentang harga motor atau cicilan rumah yang makin lama makin menanjak harganya.
...aku ingin menikahi seorang laki-laki beserta pemikirannya, yang mengerti tentang cita-cita dan mimpi-mimpiku. mimpi-mimpi, yang aku sendiri tidak yakin dapat mewujudkannya...".


Dan betapa saya harus bersyukur "memiliki" pria yang mendekati kriteria itu. Ia tak perlu menafkahi saya. Ego saya terlalu tinggi untuk menerima materi berlebihan dari dia, bahkan seringkali saya menolak dibeliin dan dibayarin ini-itu. Dan ia menerima ke-ego-an saya itu.

Yang paling membahagiakan adalah, ia dan segala pemikirannya. Bersamanya, saya bisa berdiskusi, berdialog, dan berdebat. Saya bisa menceritakan berbagai macam pemikiran saya. Saya bisa bercerita tentang Uma, tentang Diva tokoh novel Supernova, tentang organisasi-organisasi yang saya ikuti, beserta juga tentang mimpi-mimpi saya. Lalu kemudian ia gantian bercerita tentang pemikiran-pemikirannya, tentang film-film yang baru saja ia tonton dan karakter tokoh-tokohnya (baru-baru ini dia nonton film "Yes Man" dan "Patch Adam", pendapatnya tentang Diva, si supernova, lalu ia jadi mulai akrab menyebut nama kugy, keenan, intan, della, bern, -yaaa..semua isi kehidupan saya- seakan-akan ia juga mengenalnya. Ia selalu mendukung saya dengan segala pemikiran dan cita-cita saya. Ia adalah orang teroptimis akan masa depan saya, kadang lebih optimis daripada diri saya sendiri.


Kemarin itu kami membahas tentang dua organisasi saya yang entah mengapa jadi bertengkar. Kami mencoba membahas dari segala sudut pandang.. Pembicaraan kami seru sekali, pemikiran-pemikaran kami saling silang. Tak heran jika beberapa orang melihat kami aneh, mungkin dipikirnya kami sedang berantem. Padahal kami sedang berdiskusi-hmm...atau mungkin berdialog-, namun memang suara saya mulai menggelegar, hehehee. Maklum sajaa...dua organisasi ini menurut saya tak layak bersikap demikian jika mengingat tujuan awal mereka.


Selain membahas organisasi saya itu-yang lagi lagi sebenarnya tak ada hubungannya dengan dia, namun dia selalu dengan baik hati ikut memikirkannya-, kami juga membahas satu hal penting lainnya. Dia bilang, belakangan ia susah tidur dan gak nyenyak saat tidur. Hal ini dikarenakan sebuah pemikiran saya. Dan kami sama sama tahu dengan jelas apa isi pemikiran saya itu. Hmm,,ternyata ada juga pemikiran saya yang tidak dapat ia terima, bahkan ia tolak terang-terangan. Bahkan ia bilang ia mau melakukan apa saja supaya saya membatalkan pemikiran saya itu. Saya sendiri malah lagi enggan membahasnya. Saya cuman bilang : "ya udah..gak usah dipikirin". Seakan-akan itu menjawab kegelisahannya. Saya tahu persis dia gak puas dengan kalimat itu.


Malam harinyaaaa..deng deng deng deng.. ini malam minggu lho yaaa..! Bagi saya yang tidak mengagungkan malam minggu dan bagi kami yang jarang sekali bermalam minggu bersama karena banyaknya keterbatasan antara kami (lagi lagi). Malam itu jadi terasa berbeda. Kami memutuskan untuk nonton bioskop. Kali ini resident evil. Ini kali kedua kami nonton di ekalokasari, bogor, setelah sebelumnya hati saya meleleh terharu ketika dia menemani saya menonton perahu kertas. Kenapa disebut "menemani"? yaaa..karena saya tahu sekali film "perahu kertas" bukanlah jenis film yang dia sukai. Tapi di luar dugaan saya, waktu itu ia justru menikmati "keenan dan kugy".


Setelah menonton, berkali kali saya membentuk kedua tangan saya layaknya pistol (dengan telunjuk dan jempol yang berdiri , sementara jari lain dikatupkan), lalu dengan wajah sok serius berkata kepadanya : "I'am Alice". Lalu pecahlah ketawanya.


Okeee...cukup sekian untuk si hari sabtu. Hari yang temanya "dia" memang selalu membuat saya berbunga-bunga. Terimakasih kamuuu... :)

Tidak ada komentar: