Rabu, 26 September 2012

Berbagi Obrolan : Guru Les dengan Banyak Mimpi

Mengajar bagi saya adalah hal yang menyenangkan. Dan makin lama saya semakin menikmati kegiatan belajar-mengajar saya dengan murid-murid les saya.

Bagi saya, mereka bukan lagi sekedar murid, tapi juga teman,sahabat,adik,dan bahkan kakak. Karena ada kalanya saya ngomel (biasanya karena mereka gak mengerjakan tugas sekolah), ada kalanya saya mendengar curhatan mereka (tentang pacar, teman segeng, ortu, dll), ada kalanya saya curhat (tentang tukang ojek komplek yang mengganggu saya misalnya), ada kalanya saya bermanja-manja ria (ngerengek ke Bian waktu tangan saya kejepit "aaahhh...sakiiittt", terus dengan lagak seakan-akan kakak, ia komentar "lagian pecicilan siiihhh..", dll), ada kalanya kami bersaing cepet2an menghitung dan menjawab soal, dan ada kalanya kami ngobrol remeh-temeh.

Sore itu saat saya dan Albert sedang belajar Bahasa Indonesia dengan materi aliran sasta. Saya berkomentar begini kepadanya : "Duhhh...heran dehhh..bagi gue sastra itu untuk dinikmati, bukan untuk dipelajari teorinya. Perasaan dulu jaman gw SMA, ini gak jadi materi dah. Gue suka sastra, punya banyak buku sastra, bisa baca novel sastra sebanyak 500 halaman dalam 10 jam. Tapi menjelaskan ke lo apa itu aliran sastra romantis dan bagaimana memunculkan ide menciptakan karya sastra itu jauh lebih sulit dari apapun"

Terus, ketimbang mengomentari keluhan saya yang panjang-lebar itu, Albert di luar dugaan saya malah menceletuk begini :
"Lo sebenernya apa sih kak? Rumus-rumus matematika di luar kepala. Psikologi lo ngerti. Kerjaan lo di bidang entertainment. Hobi lo travelling. Jurusan lo akuntansi. Terus sekarang lo bilang lo suka sastra. -hening beberapa detik- Ooohh..gua tahu..Lo itu GURU LES DENGAN BANYAK MIMPI!"

Kalau rumus-rumus matematika di luar kepala itu sih lebay. Inget sih emang. Tapi kan sebelum saya mengajar saya memang selalu mempersiapkan diri dulu. Terang saja, kalau setelahnya saya bisa dengan lancar menjelaskan ke dia dan membantunya tiap ia mengalami kesulitan mengerjakan soal. Gak sepinter itu kok saya. #berusaha merendah#

Albert bilang saya mengerti psikologi karena beberapa hari sebelumnya, ia menunjukkan kepada saya hasil tes psikologinya. Lalu saya dengan bangganya menjelaskan maksud tipologi. Dan apa maksud E-S-T-J nya. E yang berasal dari Extraverting, S maksudnya Sensing. T artinya Thinking. Dan J berarti Judging. Saya menjelaskan secara detail kepadanya. 

 Lalu dia bisa bilang saya bekerja di bidang entertainment karena pernah suatu hari saya datang ke rumahnya membawa tas besar. Dia yang kebingungan akhirnya puas ketika saya jelaskan saya berangkat langsung dari puncak, karena baru saja mengurusi gathering sebuah perusahaan.Tas saya besar karena membawa pakaian selama 3 hari.

Hobi travelling jelas ia ketahui. Setiap pulang dari aktivitas jalan-jalan saya, saya pasti menyuguhi dia dengan cerita-cerita saya. Biasanya dia cuman bisa iri ngeliat foto indahnya pemandangan bawah laut Pulau Aer, cuman bisa ngiler ngedengerin serunya backpackingan ke jogja dan sekitarnya, cuman bisa takjub membayangkan perjalanan sebulan saya Jakarta-Flores-Lombok-Bali-keliling Pulau Jawa-Jakarta Hehehe.

jurusan saya yang akuntansi itu. Hmm..yang itu sulit dijelaskan. heheehe.

Okeee..sepertinya kalimat penutup yang juga merupakan kalimat inti dari perkataan Albert dapat saya setujui. Saya memang seorang guru les dengan banyak mimpi. Bukankah sudah banyak yang bilang : "hidup dimulai dari mimpi", "teruslah bermimpi", "bermimpilah dalam hidup", "sukses berawal dari mimpi", "bermimpilah dan kejarlah mimpimu itu" dan lain sebagainya?!

Yaa..semoga saja itu bukan berarti saya hidup dalam mimpi.

Jadi pingin nyanyi lagu laskar pelangi:

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihnya 

.Net
Laskar pelangi takkan terikat waktu
Bebaskan mimpimu di angkasa
Warna bintang di jiwa


Tidak ada komentar: