Senin, 08 Oktober 2012

Berbagi Kisah Kasih : Hal Kecil dan Hal Besar

Sudah terlalu banyak air mata yang harus kita relakan demi rasa cinta ini.

Bujukrayumu tak lagi aku hiraukan walau dengan jelas kamu menulis "aku memilihmu. memilih bersamamu. walaupun gak bisa dalam waktu dekat".

Kepusingan dan kesakitanmu tak lagi aku pedulikan. "gw juga pusing kok! gw juga sakit kok", egoku berkata demikian.

Aku biarkan saja bebanmu bertambah karena memikirkan aku.

Sampai akhirnya tangis meledak ketika kita sama-sama memutuskan untuk pergi saja demi saling membahagiakan.

                                                              * * *

Lalu giliran alam yang bekerja. Ketika kemampuan kita tak lagi sampai untuk memikirkan ini semua.

Lagi-lagi alamlah yang menuntunku. Aku menarik diri. Dari segala apapun pelarianku. Termasuk elektronik. Berdiam diri sesaat. Dua jam! Memejamkan mata dan merasakan air mata yang mengalir. Menenangkan hati dan pikiran.

Bayangmu jelas terlihat saat itu. Bersama semua memori kebahagiaan kita.

Kamu yang memilih kehujanan dan basah kuyup saat mengantar aku ngelesin. Sementara aku memakai jas hujan. Kamu yang mengeluarkan sapu tangan saat itu : "walaupun bau, tapi lumayan untuk ngelap muka kamu."

Kamu yang memelukku erat dan hangat.

Kamu yang tak tergantikan oleh siapapun.

Kamu yang ketika matamu masih memantulkan sakitmu gara2 apa yang aku lakukan malah berkata : "aku akan tetap ada untukmu".

                                                              * * *
Akhirnya aku mendengar bisikan itu. Jelas terdengar : "jangan meributkan hal-hal kecil, tapi lakukanlah hal-hal besar".

Aku yang dengan ke-manusiawi-anku banyak meributkan hal-hal kecil merasa bersalah.

Bagaimana mungkin cinta ini bertransformasi menjadi sikap saling menyakiti?

Seberat apapun bebanmu, tetaplah menjadi orang yang baik.

Yang lain mungkin melarang, yang lain mungkin membatasi, yang lain mungkin jahat.

Tapi aku tak perlu begitu, bukan?

Aku mau mulai melakukan hal-hal besar untuk bukti cintaku. Cintaku padamu. Dan cintaku pada kehidupan.

                                                           * * *
Waktu yang kamu targetkan. Dua tahun. Aku sungguhan gak yakin akan menjalani itu. Bukaaann..bukan karena aku tidak mencintaimu seperti kamu mencintaiku. Tapi karena..ahhh...ketahuilah ini berat. Siapkan waktumu, kita akan membahasnya dalam waktu dekat. Dengan mata yang saling melekat. Dengan peluk yang akan menenangkan.

Let see.

Tidak ada komentar: